Rabu, 14 Mei 2014

LOMBA ESAI NASIONAL HIMA PGSD KAMPUS WATES UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

A.    Tema       
      Idealisasi Pendidikan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045.
B.     Deskripsi                         
      Setiap tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Pendidikan Nasional. Peringatan ini seakan menjadi pengingat betapa pentingnya pendidikan nasional bagi kemajuan bangsa. Beberapa penelitian membuktikan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lain, baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Sementara itu, tahun 2045 sebagai 100 tahun kemerdekaan Indonesia memberikan semangat baru untuk menggagas Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, pendidikan sebagai cakrawala dunia diharapkan dapat menjadi wahana yang mengantarkan Indonesia pada keemasan 2045 dan diperlukan idealisasi pendidikan nasional untuk mencapainya. Kami dari Himpunan Mahasiswa PGSD UNY Kampus Wates menantang para generasi emas Indonesia untuk menuangkan idenya dalam bentuk esai untuk turut andil dalam memajukan pendidikan Indonesia demi tercapainya Indonesia emas 2045.
C.    Ketentuan Peserta dan Syarat Pendaftaran
1.   Peserta adalah mahasiswa aktif D3/S1 perguruan tinggi di Indonesia dibuktikan dengan melampirkan scan kartu tanda mahasiswa ke dalam file esai.
2.    Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp25.000,00 dan ditransfer ke a.n. Qoniatuzzahroh BRI Cabang Pekalongan dengan nomor rekening 0068-01-029240-50-2
3.   Esai yang dikirimkan adalah hasil karya sendiri, belum pernah dipublikasikan maupun dilombakan dan peserta hanya diperbolehkan mengirim satu esai dalam bentuk pdf.
4.      Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat
  
D.    Mekanisme Seleksi
1.    Peserta melakukan pembayaran.
2.  Peserta melampirkan bukti pembayaran dan scan KTM beserta file esai ke alamat pgsdunykampus4@gmail.com dengan format ESAIPGSD4_Nama Penulis_Asal Universitas.
3.    Konfirmasi pengiriman dengan mengirimkan SMS dengan format ESAIPGSD4_Nama Penulis_Asal Universitas ke Titin Setianingrum (085726203989) atau Retno Wiranti (087838600928).
4.    Pengiriman naskah bisa dimulai pada tanggal 14 April 2104 sampai paling lambat 31 Mei 2014 pukul 23.59 WIB.
5.    Pengumuman pemenang pada tanggal 7 Juni 2014 dapat dilihat di blog/fb/twitter dan panitia juga mengirimkan ke e-mail pemenang.
E.     Ketentuan Penulisan Esai
1.    Esai ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Jenis huruf  Times New Roman ukuran 12 pt spasi 1.5, margin 4,3,3,3 cm, kertas A4, rata kanan-kiri (Justify).
2.      Esai ditulis sesuai sistematika penulisan yang telah ditetapkan.
3.      Panjang esai 4-5 lembar.
4.      Hasil karya dikirimkan dengan format PDF ke alamat pgsdunykampus4@gmail.com dengan format ESAIPGSD4_Nama Penulis_Asal Universitas.
5.      Naskah yang dikirim menjadi hak milik panitia dengan hak cipta tetap pada penulis.
6.      Judul essai harus mengacu pada tema.
F.     Sistematika Penulisan
1.      Judul Esai
2.      Nama Penulis (tanpa identitas perguruan tinggi)
3.      Isi Esai
4.      Scan Kartu Tanda Mahasiswa
G.    Kriteria penilaian
       1. Kesesuaian tema dengan isi.
       2. Pilihan Kata
       3. Inovasi atau gagasan


 
H.    Hadiah dan Penghargaan
       Juara 1 : Uang Pembinaan + Piagam Penghargaan
       Juara 2 : Uang Pembinaan + Piagam Penghargaan
       Juara 3 : Uang Pembinaan + Piagam Penghargaan
 
NB: Semua peserta akan mendapatkan sertifikat dalam bentuk soft file yang akan dikirimkan melalui email.

Rabu, 05 Maret 2014

CALL FOR PAPER & SEMINAR NASIONAL “MENUJU GENERASI EMAS BERKARAKTER”

SEMINAR NASIONAL “MENUJU GENERASI EMAS BERKARAKTER”

Keynote Speaker:
KRMT. Roy Suryo Notodiprojo (Menteri Pemuda dan Olahraga)
 
Panel Presentation:
Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc (Dirjen Dikti)
Dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) (Bupati Kulon Progo)
Prof. Dr. Ajad Sudrajat, M.Ag (Guru Besar UNY)
 
 

CALL FOR PAPER

Panitia mengundang makalah hasil penelitian, ide gagasan untuk dipresentasikan atau ditampilkan dalam bentuk poster pada seminar nsaional dengan tema sebagai berikut:

-         Upaya penanaman pendidikan karakter pada generasi emas yang andal.

-         Peran keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam membentuk generasi emas berkarakter.

-         Nilai religius sebagai sumber karakter.

FORMAT MAKALAH

-         Makalah berupa hasil riset empiris maupun artikel.

-         Bidang kajian sesuai dengan tema seminar.

-         Makalah yang dikirim belum pernah dipublikasikan.

-         Makalah ditulis dengan menggunakan Bahasa indonesia yang baik dan benar.

-         Makalah diketik dengan menggunakan program MS Word, spasi 1,5, times new roman, ukuran huruf 12 pt, dengan ukuran kertas A4.

-         Panjang tulisan maksimum 10-15 halaman termasuk gambar dan tabel.

-         Pemakalah harus mengirimkan makalah ke sekretariat panitia melalui email semnas.wates.@uny.ac.id

-         Penerimaan makalah paling lambat tanggal 13 Maret 2014.

-         Pengumuman makalah yang diterima tanggal 17 Maret 2014.

-         Identitas pemakalah dicantumkan secara terpisah dari makalah (nama, alamat email, dan bidang kajian dari makalah serta curiculum vitae).

KPNTRIBUSI

Pemakalah/poster         : Rp 250.000,00

Peserta                         : Rp 75.000,00 (guru, dosen, praktisi, umum)

                                    Rp. 50.000,00 (mahasiswa)

Contact Person

082221801695 (Adeng)

08179431182 (Sunarti)

085292247570 (Alfa)

Sekretariat Panitia

Universitas Negeri Yogyakarta Kampus Wates

Jl. Mandung, Wates, Kulon Progo

Telp : (0274) 774625

Fax : (0274) 773906

Email: semnas.wates@uny.ac.id

Website: http//wates.uny.ac.id

 

Selasa, 11 Februari 2014

CALL FOR PAPER DAN SEMINAR NASIONAL

SEGERA HADIR

CALL FOR PAPER DAN SEMINAR NASIONAL

Internalisasi Nilai-Nilai Karakter dalam Pendidikan sebagai Pencerahan jati Diri Bangsa Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta Kampus Wates


Senin, 24 Juni 2013

Pendidikan Untuk Masa Yang Lebih Baik

termuat di Harian Jogja, Rabu, 19 Juni 2013 Dari lahir sampai meninggal, hal mendasar yang sangat dibutuhkan manusia adalah pendidikan. Tanpa pendidikan, manusia tidak akan pernah mengetahui bagaimana mengembangkan hidupnya menjadi lebih baik. Sesungguhnya pendidikan tidak hanya terjadi dilingkungan sekolah. Namun banyak orang masih salah paham dalam mengartikan pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar dengan proses yang terus-menerus (abadi) oleh orang yang lebih paham atau dewasa dalam mendewasakan diri seseorang menjadi lebih baik bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan dapat menyebabkan seseorang yang mulanya belum tahu menjadi tahu, belum beradab menjadi beradab. Selain itu, pendidikan juga sebagai suatu perbaikan spiritual, tingkah-laku, dan pengetahuan dikehidupan. Tidak ada orang yang tidak pernah merasakan pendidikan. Sesungguhnya pendidikan terjadi kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja. Di Indonesia, pendidikan diselenggarakan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Secara terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Kemdiknas). Sedangkan tidak terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab bersama dalam membentuk suatu wadah pendidikan, seperti pesantren, bimbingan belajar luar sekolah, dll. Apapun jenis pendidikan, setiap orang berhak menikmatinya sepanjang umurnya. Tidak dapat dipungkiri jika orang yang lebih menghargai dan mngamalankan pendidikan lebih memiliki kehidupan yang tertata baik dibandingkan dengan orang yang tidak peduli pendidikan. Oleh karena itu, mulai sekarang cobalah untuk menghargai arti penting pendidikan dan meresapinya dengan hati gembira dan ikhlas. Semoga kita bisa menjadi insan yang berkependidikan.

Jumat, 26 April 2013

Belajar Cerdas dari Negara Sakura ~ termuat di HARIAN JOGJA ( jumat, 26 April 2013 )

Negara Jepang dengan julukannya sebagai negara sakura merupakan salah satu negara termaju dalam berbagai bidang kehidupan, seperti ekonomi, teknologi, ilmu pengetahuan, sosial, politik, dll. Kemajuan-kemajuan ini tentu berkaitan erat dengan kemajuan pendidikan dinegara tersebut. Tidak mengherankan bahwa Negara Jepang dapat menghasilkan manusia-manusia yang cendikia dan begitu inovatif.
Dilihat dari kegiatan belajar mengajarnya dirancang menjadi susunan kegiatan belajar mengajar yang sistematis. Hal ini dapat diketahui dalam rencana kerja (working plan) yang disiapkan guru untuk setiap pertemuan kelas dengan menguraikan materi apa yang akan dibahas, apa yang harus dilakukan murid, dan apa yang harus dilakukan guru, serta bagaimana cara melakukannya. Dengan demikian, baik murid maupun guru memiliki pedoman arahan yang jelas dalam proses belajar-mengajar.
Pada awalnya, guru memberikan arahan kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan. Kemudian murid memberikan penjelasan sebagai pengantar, dilanjutkan dengan melakukan diskusi sesama mereka dan bahkan mengeksplorasi menggunakan alat pembelajaran seperti multimedia, laboratorium, dan lain-lain sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan. Hasil diskusi dan eksplorasi tersebut lalu dipresentasikan di depan kelas dengan bimbingan guru. Dari kesimpulan hasil diskusi dan eksplorasi kegiatan belajar mengajar dapat memberikan gambaran informasi bahwa suatu tujuan tidak hanya ditempuh dalam satu jalan. Jadi seorang murid pun mampu menunjukan jalan penyelesaian sesuai pemikirannya sendiri.
Dalam pengelolahan kelas dilakukan oleh dua guru pembimbing yang biasa dikenal dengan sebutan team teaching. Tugas mereka sebagai team teaching memberikan fasilitas yang dikelola secara fleksibel. Disana guru menjadikan murid-muridnya sebagai subjek bukan sebagai objek. Tidak mengherankan bahwa murid-murid kelas dua sekolah dasar pun mampu menyusun pola penyelesaian rumus matematika dengan berbagai cara sesuai mereka sendiri. Hal ini berbeda sekali dengan kegiatan belajar mengajar yang ada di Indonesia dengan sosok guru sebagai subjek yang menjadi acuan dan terkadang tidak bisa diganggu gugat.
Dari kegiatan pembelajaran yang begitu fleksibel dan inovatif membuat Jepang semakin mudah menumbuh kembangkan cendikia-cendikia muda yang berpengaruh. Tidak mengherankan bahwa negara Jepang dapat menjadi negara yang begitu maju dengan sumber daya manusianya yang begitu luar biasa. Oleh karena itu, negara Jepang dapat dijadikan contoh yang baik untuk menjadikan negara Indonesia lebih maju.

Kamis, 25 April 2013

REFLEKSI ~ Elegi Ritual Ikhlas 26: Perlombaan Menjunjung Langit

Dari Elegi Ritual Ikhlas 26: Perlombaan Menjunjung Langit memberitahukan sebuah pesan yang tersirat bahwa dalam suatu kegiatan bisa dibilang suatu lomba, sudah selayaknya seorang manusia harus mengendalikan amarah atau ego yang ada didirinya. Ada pepatah mengungkapkan bahwa padi semakin berisi semakin merunduk. Hal ini dimaksudkan agar manusia yang memiliki kemampuan lebih tidaklah berlaku dan merasa lebih hebat karena itu akan berpengaruh besar pada kehidupannya. Tingkah polah seperti itu biasa disebut sebagai perilaku sombong. Dalam Al-Quran pun telah dijelaskan bahwa “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18). Oleh karena itulah, sudah semestinya manusia harus menjauhi sikap sombong.

REFLEKSI ~ Elegi Ritual Ikhlas 25: Menggapai Diri

Dari Elegi Ritual Ikhlas 25: Menggapai Diri dapat diketahui bahwa manusia memiliki sudut pandang yang banyak terhadap dunia. Berbagai persepsi ada bahkan telah mendarah daging difikirannya. Apapun yang manusia fikiran tentang dunia maka dunia akan seperti apa yang difikirkan. Klasiknya, dunia itu berada didalam fikiran. Selain fikiran, manusia juga dikaruniai hati. Hati didalamnya terdapat perasaan yang merasakan apa yang ada didunia. Sama halnya fikiran, hati pun juga seperti fikiran. Sehingga dapat disimpulkan jika pada dasarnya dunia merupakan cerminan dari tingkah polah manusia. Meskipun pada halnya, manusia tidak selalu bisa menyadari bahwa apa yang difikirkan bahkan dirasakan tentang dunia itu akan menjadi sebuah kenyataan. Bahkan didalam fikiran dan hati merka terkadang terdapat kesombongan yang dapat menghapus semua amalan yang telah diperjuangkan. Oleh karena itu, sebaik-baiknya diri adalah yang selali berprasangka baik dan merendahkan hati.