Jumat, 09 November 2012

" RUMIT "

Syukurku akan nikmat membuka mata pagi.
Terbangun dari kesemuan mimpi.
Menghirup kehidupan nyata.

Lagi, dan lagi.
Rasa ini berkecambuk.
Tertengok lagi pada sesuatu itu.
Anganku serasa tak percaya.
Jika itu bukan mimpi buruk.

Batinku pun tetap selalu bertanya.
Mengapa harus berakhir seperti ini ?
Apa yang harus kulakukan ?
Mengapa tidak termaafkan ?

Jika waktu disuruh yang menjawab.
Waktu tak akan menjawab.
kerena waktu akan selalu berjalan.
meskipun kita diam.

SAMPAI KAPANKAH KITA SEPERTI INI ?

Aku butuh ketenangan.
Tentu kamu juga bukan ?
Karna aku ingin kembali pada-Nya.
Tentu dengan ketenangan jiwa.
Aku percaya pada-Mu.
rencana-Mu lebih indah dari rencanaku.

Kamis, 08 November 2012

" tak terucap tapi terasa " (6 Juni 2011 pukul 22:58)

Dalam kesederhanaan kami berbagi.
Dalam kebahagiaan kami tersenyum ria.
Dalam kedukaan kami jalani besama.

Meski keutuhan terkenang 11 tahun lalu.
Namun bayang bayang kasih sayang masih terasa.

Meski kini ayah tak menemani kami
namun ibu tetap ada selalu untuk kami.

Meski kini hanya ibu sebagai petunjuk kami
namun ayah tetap hidup dihati kami selalu.

Karna mereka...
Kami hidup hingga hari ini..
Karna mereka..
Kami tersenyum bahagia didunia ini..


Untuk ayahku tercinta..
Aku menyayangimu meski kau tak disisiku..
Aku mencintaimu meski kau hanya dianganku..
Aku merindukanmu ayah..
Hanya doa untukmu dariku yg kupersembahkan.


Untuk ibuku tercinta..
Kaulah wanitaku yg kuteladani..
Kaulah wanitaku yg super..
Kaulah wanitaku yg sempurna..
Hanya lewat kegigihanmu..
Kami dapat hidup hingga hari ini..
Kau penyelamat hidup kami..
Aku menyayangimu ibu..
Tetaplah menjadi ibu disisiku..
Yg penuh kasih sayang..
Yg perhatian..
Yg bijak untuk kami..
Yg juga penenang kami..

Kutau disetiap langkahmu hanya untuk kami..
Kutau disetiap doa.mu terselip nama kami..

Kami sangat menyayangimu ibu..
Kami sangat mencintaimu ibu..

Maafkan kami ibu..
Yg telah menyusahkanmu..
Maafkan kami ibu..
Yg terkadang terselip pertengkaran.
Bagiku kau ibu terbaik yg kupunya.


Untuk kakak kakakku..
Kalian adalah penyempurna kehangatan keluarga..
Kalian adalah teman hidup masa suka dan duka..
Kalian adalah bagian dari diriku..
Aku menyayangi kalian..
Meski diantara kita tak pernah terselip kata sayang..
Namun kutau kau juga menyayangiku..
Tetaplah berkumpul bersama..
Meski kalian telah berkeluarga..
Kenanglah masa-masa bersama ini..
Dan ceritakanlah pada anak cucu kalian kelak..
Bahwa kita adalah satu..