Minggu, 24 Februari 2013

Refleksi Peran Penelitian dalam Pengembangan Pendidikan Matematika

Dari wacana yang berjudul “Peran Penelitian dalam Pengembangan Pendidikan Matematika” dapat memberikan gambaran jelas tentang pentingnya pengadaan penelitian dibidang pendidikan yang diharapkan mampu mengatasi problematika yang terjadi. Dengan perubahan jaman yang semakin maju menuntut penyelenggara pendidikan melakukan penelitian menuju pengembangan pendidikan yang beralih dari tradisional menuju inovatif. Apalagi jika pengembangan ini berkaitan dengan pengembangan pendidikan matematika. Tentunya penelitian ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang menyenangkan dalam pembelajaran matematika dan dapat merubah manset bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sukar. Untuk itulah diperlukan kerjasama dalam mengadakan penelitian ini yang lebih berkaitan dengan dunia peserta didik namun tetap memperhatikan tuntutan jaman. Pertanyaan :bagaimana cara mengadakan penelitian yang efektif dan efisien ? Terima kasih.

Refleksi Identifikasi masalah psikologi mengajar matematika, psikologi belajar matematika dan psikologi pembelajaran matematika

Dari pertanyaan tentang kaitannya dengan "Identifikasi masalah psikologi mengajar matematika, psikologi belajar matematika dan psikologi pembelajaran matematika” memberikan gambaran bahwa proses kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa dapat memperngaruhi keadaan psikologi mereka. Terlebih lagi dengan “ujian akhir nasional” yang terkadang membuat psikologi siswa semakin terganggu. Untuk itulah diperlukan managemen emosi sebagai solusi mengatasi hambatan yang terjadi baik itu dari segi psikologinya ataupun segi lainnya. Selain itu guru haru mampu bertanggung jawab untuk mendidik secara “Education for All” sehingga guru dapat diharapkan lebih mampu mengusai keadaan psikologi per siswa. Dengan adanya metode pembelajaran matematika yang dinamis dan fleksibel akan memberikan warna tersendiri. Hal ini guru diharapkan mampu melayani dan mengembangkan pembelajaran matematika yang mengikuti perubahan jaman yang dikemas secara inovatif, menyenagkan dan mudah dipelajari. Sebagai akibatnya, psikologi siswa semakin baik dan terkendali sebagai upaya penyeimbangan antara proses dan hasil. Semoga guru-guru diIndonesia mampu memberika skenario pembelajaran yang efektif, efisien, dinamis dan tentunya fleksibel. Hal ini diharapkan, siswa semakin termotivasi untuk mempelajari matematika. Pertanyaan : bagaimana cara memberikan tanggung jawab real dari tantangan jaman terhadap kegiatan belajar mengajar yang terhambat dengan adanya kecemburuan guru antara yang belum bersertifikat dengan guru yang sudah bersertifikat ?

Sabtu, 23 Februari 2013

Refleksi Elegi Guru Menggapai Perubahan

Dari wacana yang berjudul “Elegi Guru Menggapai Perubahan” mengingatkan saya bahwa perubahan selalu terjadi dari jaman ke jaman disetiap aspek kehidupan. Perubahan-perubahan itulah yang dapat memberikan warna tersendiri baik itu positif maupun negatif. Perubahan-perubahan yang inovatif sangatlah diperlukan diberbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi di aspek pendidikan pun selalu diharapkan dapat memberikan perubahan yang nyata dan positif untuk saling berkontribusi dengan aspek lainnya. Hal ini menandakan bahwa perubahan membutuhkan komponen lain untuk mencapai keberhasilan yang ingin digapai. Selain itu, perubahan yang dilakukan harus benar-benar matang. Guru sebaiknya mampu mengolah dan memperluas pemikirannya terhadap keadaan peserta didiknya dan lingkungan dengan basic pendidikan. Untuk itulah, diharapkan perubahan-perubahan yang diberikan mampu secara efektifdan efisien berjalan dengan kemanfaatnya tanpa ada unsur pemaksaan. Meskipun pada klasiknya, perubahan tidaklah semudah membalikan telapak tangan dan bukan pula hanyalah ucapan kata yang berlalu. Pertanyaan : bagaimana menumbuhkan semangat untuk selalu memberikan perubahan yang inovatif tanpa adanya unsur pemaksaan ? Mari berjuang ! Terima kasih.

Refleksi Metodologi Pendidikan

Dari pernyataan yang membahas tentang “Metodologi Pendidikan”, saya dapat menyimpulkan bahwa identifikasi problematika merupakan suatu cara untuk mengetahui seluk-beluk fenomena yang terjadi dan diharapkan dapat memberikan suatu solusi untuk mengatasi problematika tersebut. Dari tahun ketahun, pendidikan memiliki banyak catatan yang memprihatikan untuk dijadikan agar lebih baik lagi. Karena pada dasarnya pendidikan merupakan suatu program yang sangat amat mendasar untuk membangun Indonesia yang lebih maju. Untuk itulah, guru bahkan penyelenggara pendidikan perlu melakukan identifikasi sebagai langkah-langkah untuk memberikan pendidikan yang lebih baik, maju, dan inovatif sesuai dengan perkembangan jaman. Pertanyaan : kapan waktu yang tepat untuk melakukan identifikasi ? dan bagaimana mengaplikasikan penyelesain identifikasi kepada siswa agar tidak tertekan ? terima kasih.

Refleksi Problem Utama Inovasi Pembelajaran (Matematika) pada PLPG dan Sertifikasi Guru

Dari paparan tentang “Problem Utama Inovasi Pembelajaran (Matematika) pada PLPG dan Sertifikasi Guru” dapat memberikan gambaran tentang pendidikan diIndonesia yang terkadang mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan perubahan paradigma dari pembelajaran berpusat pada guru ke pembelajaran berpusat pada siswa. Karena dari kenyataan sebelumnya guru lebih banyak berpersepsi bahwa dialah gudang ilmu dan muridnya adalah gelas kosong yang harus diisi. Memang pada dasarnya, perubahan-perubahan dari yang biasa menjadi inovatif membutuhkan banyak perhatian, dukungan dan kerja keras untuk dapat mengerti keadaan sebenarnya dengan jalan memperluas pemikiran guru melalui kegiatan pusat latihan pendidikan guru dan pendidikan profesi guru. Hal inilah yang dapat dijadikan sebagai tempat evaluasi kegiatan belajar mengajar guru. Pertanyaan : kapan waktu yang tepat untuk mengadakan PLPG dan pendidikan profesi guru ? Terima kasih.

Selasa, 19 Februari 2013

Refleksi Problematika Pembelajaran Matematika di SD

Ketika melihat bahkan sampai mencermati secara riilnya dengan berbagai sudut pandang, problematika pembelajaran matematika di sekolah dasar memiliki berbagai segi yang pada hakekatnya saling berinteraksi dengan segi lainnya. Apalagi jika matematika itu berada dilingkungan sekolah dasar maka akan terintegrasi menjadi satu kepaduan yang biasanya dikaitkan pada lingkungan sekitar siswa sesuai tingkat usianya. Dengan jaman yang semakin canggih, banyak tuntutan yang dilekatkan khususnya pada pihak penyelenggara pendidikan. Karena bagi banyak orang, penyelenggara pendidikan memiliki kewajiban untuk mampu mengikuti jaman. Namun jika semakin dicermati mendalam perubahan-perubahan untuk mengikuti jaman tersebut menjadikan peserta didik menjadi korban yang seakan semakin ditekan. Padahal pada tujuan awalnya adalah untuk memperbaiki pelayanan yang membantu siswa mengerti, menyukai, bahkan hingga dapat mengimplementasikan setiap ilmu dari pelajaran yang didapatkannya. Untuk itulah, bagaimana cara megutarakan inovasi-inovasi yang tepat agar ppeserta didik tidak semakin tertekan ? Terima kasih sumber :

Senin, 18 Februari 2013

Refleksi Pembelajaran Matematika Seperti Apa yang Kita Harapkan di SD?

Saya sependapat jika matematika merupakan kegiatan manusia yang harus dikaitkan dengan kenyataan, dekat dengan pengalaman anak dan relevan terhadap masyarakat dimana peserta didik memperoleh kesempatan untuk dibimbing dan menemukan kembali apa yang sebenarnya ada di dalam bagian matematika. Langkah-langkah pembelajaran matematika realistik tersebut pun baik mulai dari persiapan hingga penutup dapat dikategorikan sebagai langkah yang sistematis dan baik. Namun perlu diingat, pada hakekatnya pembelajaran di Sekolah Dasar adalah “ Belajar sambil Bermain ataupun sebaliknya “ sehingga hal inilah yang bisa membantu anak menyukai pelajaran dan dapat dikhususkan pada pelajaran matematika. Semoga calon guru maupun guru bisa memberikan inovasi yang sesuai naluri anak didik. JAYA PENDIDIKAN INDONESIA. Mari BERJUANG ! aamiin sumber :

Refleksi dari Elegi Permintaan Si Murid Cerdas Kepada Guru Matematika

Dari dialog tentang “Elegi Permintaan Si Murid Cerdas Kepada Guru Matematika“ dapat memberikan gambaran pengalaman yang sangat berharga untuk menjadi sosok guru yang lebih baik. Sosok yang selalu hadir memberikan ilmunya disetiap tatap muka kegiatan belajar mengajarnya. Disamping itu, guru merupakan komponen yang mendasar dan terpenting untuk membantu dan melayani para muridnya yang awal mulanya tidak tahu menjadi tahu, bahkan hingga membantu para muridnya menjadi sosok dewasa yang sesuai dengan potensi dirinya (murid) tanpa pemaksaan. Namun terkadang, sebagian dari guru menjadikan para muridnya menjadi sebuah boneka yang dimainkan sesuka hatinya. Diperintah untuk ini, diperintah untuk itu bahkan terkesan memaksakan kehendak para muridnya. Pola pembelajaran yang terkesan tradisional itulah yang terkadang membuat para muridnya menjadi jenuh bahkan beranggapan sukar mempelajarinya. Untuk itulah, sebagai seorang guru atau calon guru harus mampu memberikan pembaharuan pembelajaran yang inovatif sehingga dapat membantu dan melayani lebih kepada para muridnya tanpa sifat keegoisannya yang mendominasi dan bersikap adil serta memperlakukan muridnya secara personal. Karena pada hakekatnya, manusia adalah individu yang unik dan memiliki potensi berbeda dengan yang lain. Namun pada akhirnya, bagaimana cara memperoleh dan menerapkan pembaharuan yang inovatif dengan keadaan yang telah turun – temurun bersifat tradisional ? Sebagai calon guru, saya berharap pembaharuan yang inovatif benar-benar akan terjadi, untuk menjadikan Indonesia lebih baik, maju dan tentunya INDONESIA EMAS. aamiin Sumber bacaan :