Keluarga adalah satu kesatuan dari interaksi
sosial yang terpadu dan lebih intim yang pada umumnya terdiri dari Ayah. Ibu.
dan Anak. Pada suatu teori dari Ilmu Sosiologi
menyebutkan bahwa Keluarga yang seperti paparan diatas disebut sebagai jenis
dari “ Nuclear Family “. Dari nuclear family menjadikannya
sebagai jenis “ Extended Family ” yang tergolong lebih luas bahkan bisa
dikategorikan sebagai keluarga besar yang lengkap.
Setiap keluarga memiliki kharakteristik yang berbeda-beda dengan
keluarga lainnya. Tentunya, dalam bagian inti keluarga memiliki ketentuan
peraturan yang pada hakikatnya menjadikan sebutan “ Ayah “ sebagai pemimpin
yang mengatur penuh kekuasaan dikeluarganya. Tidak mengheran apabila golongan
para ayah dikenal sebagai sosok yang bijaksana, tegas, bahkan menakutkan.
Berbeda lagi dengan sosok seorang Ibu yang terkenal kelembutan, keramahan,
bahkan sampai rasa makanannya. Namun hal itu pun bisa berkesebalikan bahkan kedua-duanya
memiliki sikap yang sama seperti paparan diatas.
Pada hakikatnya, didalam keluarga memiliki
rasa memiliki satu sama lain yang menimbulkan rasa saling menyayangi. Inilah
yang terkadang menjadi kesalahpahaman yang berdampak pada kekacauan. Banyak
keluarga yang mengartikan menyayangi sebagai ajang menuruti kemauan anak yang
menjadikan anak sebagai pribadi yang manja.
Tidak menuntut kemungkinan bahwa pribadi yang
manja akan menjadikan dampak realita sosial tentang kenakalan remaja yang dapat
kita simak dilingkungan sekitar ini. Banyak anak yang telah melampaui kodratnya
sebagai anak. Terkadang anak yang menjadi bak pemimpin didalam keluarganya.
Disisi lain, anak lah yang mengatur sesuai dengan kemauannya bahkan mereka
menjadi tidak sopan terhadap orang tuanya.